Kekurangan waktu tidur malam dapat terjadi pada orang-orang yang berpuasa. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan dengan penurunan sistem imun tubuh (Besedovsky, Lange and Born, 2011). Padahal, dalam situasi pandemi ini kita juga harus menjaga daya tahan tubuh kita. Bagaimana cara menyiasatinya?
TIDUR DAN SITOKIN
Sitokin adalah suatu protein yang bertindak sebagai pengatur kekebalan tubuh untuk melawan hal-hal yang bersifat patogen (menimbulkan penyakit) dan menimbulkan respons peradangan. Sitokin diproduksi dan dilepaskan secara bersamaan oleh tubuh pada waktu kita tidur. Sehingga dalam keadaan kurang tidur, tubuh kita akan memproduksi sitokin lebih sedikit, dan berpotensi menekan sistem imun kita.
BANTU DENGAN TIDUR CEPAT
Walaupun tidur selama 7-8 jam dalam satu waktu tetap merupakan durasi yang paling baik, kita dapat membantu memenuhi kebutuhan tidur dengan durasi yang lebih singkat atau lebih dikenal dengan “power nap”. Saat tidak memiliki cukup waktu tidur pada malam hari, tidur selama kurang dari 30 menit sebanyak 2 kali pada hari tersebut dapat membantu menurunkan tingkat stres dan risiko penurunan sistem imun akibat kurang tidur. Dengan waktu bekerja yang padat, hal tersebut dapat dilakukan dengan tidur selama 20 menit saat makan siang dan sekitar 20-30 menit selanjutnya tepat sebelum makan malam.
Tentu saja selain berusaha memenuhi kebutuhan tidur dalam satu hari, asupan nutrisi yang lengkap juga sebaiknya dipenuhi. Hal penting lainnya adalah untuk terus menjalankan physical distancing dan mempraktikan hand hygiene.
Artikel oleh Tim Wellness – Fullerton Health Indonesia
Referensi:
National Sleep Foundation. 2020. Boost Your Health With Better Sleep – National Sleep Foundation. [online] Available at: https://www.sleepfoundation.org/articles/how-sleep-affects-your-immunity>
Besedovsky, L., Lange, T. and Born, J., 2011. Sleep and immune function. Pflügers Archiv – European Journal of Physiology, [online] 463(1), pp.121-137. Available at: <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3256323/>